Junaidi Ditemukan Meninggal Dunia Di Kebun Sawit PT Adei 

PINGGIR (Surya24.com) – Seorang pria yang berada di Desa Muara Basung, Kecamatan Pinggir sudah sempat dikabarkan hilang akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia didalam kebun sawit milik PT Adei tepatnya di Divisi I Utara.

Kepala Desa Muara Basung, Akhyar Mukmin saat dikonfirmasi membenarkan atas adanya penemuan mayat seorang pria yang mempunyai 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan tersebut.

"Korban sudah dikabarkan hilang selama 6 hari, tadi memang mulai dari Pihak Pemerintah Desa dan Kepolisian turun mencarinya, lalu korban ditemukan dalam keadaan meninggal Dunia," kata Kepala Desa Muara Basung, Akhyar Mukmin, Selasa (22/6) kepada awak media.

Ditambahkan Akhyar, Korban tersebut bernama Junaidi berumur 55 Tahun dan ia juga kedalam kebun sawit tersebut hendak mencari brondol sawit namun sudah berhari-hari tidak pulang kerumah. "Pekerjaan korban sehari-hari di Dinas Lingkungan Hidup sebagai karyawan harian dan dugaan sementara meninggalnya korban karena kelelahan," terangnya.

Saat ini korban, disebutkan Kepala Desa Muara Basung, sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Duri untuk dilakukan pemeriksaan oleh pihak medis mana tau ada penyebab lain atas meninggalnya korban.

Sementara itu Kapolsek Pinggir Kompol Firman VWA Sianipar SH MH saat dikonfirmasi menyebutkan penemuan mayat seorang laki-laki tersebut sekitar pukul 14.30 wib di kebun sawit yang berada di Desa Muara Basung.

"Kami masih di Tempat kejadian peristiwa (TKP) dan korban sudah dibawa ke RSUD untuk dilakukan pengecekan oleh pihak medis. Sementara dugaan atas meninggalnya karena sakit," tuturnya dengan singkat.

Disisi lain pihak RSUD Duri melalui Humas, Dr Rangga saat dihubungi via seluler membenarkan korban sudah berada di Rumah Sakit untuk dilakukan pengecekan secara medis. "Saat dibawa ke RSUD kondisi korban sudah membekak karena sudah berhari-hari dalam kondisi meninggal dunia," ujarnya.

Dikatakan Dr. Rangga, kalau kondisinya sudah membekak susah untuk mencari penyebab kematian korban dan untuk mengetahuinya harus dilakukan tindakan otopsi. "Kalau di RSUD Duri kalau untuk otopsi belum bisa karena masih sebatas pemeriksaan luar. Sementara kondisi mayat saat ditemukan sudah seperti itu, jadi agak susah pihak medis untuk mengetahuinya," ucap Dr. Rangga.

Diutarakan Humas RSUD Duri Dr Rangga, jika pihak keluarga menginginkan lebih pasti penyebab kematianya harus melakukan tindakan lebih lanjut atau biasa disebut otopsi di Rumah Sakit yang berada di Pekanbaru. "Korban beserta keluarganya masih berada di RSUD Duri, kita tunggu saja apakah dilakukan tindakan medis lebih lanjut atau tidak, karena semuanya harus ada kesepakatan dari pihak keluarga," pungkasnya.*1